Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akhir Sang Komandan Bayangan, Siapakah Jenderal Qassem Soleimani?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 03 Januari 2020, 11:05 WIB
Akhir Sang Komandan Bayangan, Siapakah Jenderal Qassem Soleimani?
Jenderal Qassem Soleimani/Net
rmol news logo Pemimpin militer Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, dinyatakan tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat ke Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1).

Tewasnya Sang Jenderal akan menjadi tanggal bersejarah dan titik balik dalam pola percaturan politik dan keamanan di Timur Tengah.

Bagaimana tidak, Jenderal Soleimani dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh di Timur Tengah. Ia adalah perwira militer senior Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

Lahir sebagai anak dari petani miskin di desa Qanat-e Malek, Provinsi Kerman, Soleimani yang kerap dijuluki Haji Qassem oleh negara-negara Timur Tengah ini mulai bergabung dengan IRCG sejak 1979 atau setelah Revolusi Iran.

Sebagai anak didik tokoh paling berpengaruh dalam Revolusi Iran, Ayatollah Khomeini, Soleimani sangat cepat mendapatkan kenaikan pangkat. Bahkan, belum lama bergabung dengan IRGC, ia sudah tergabung dalam Perang Iran-Irak pada 1980 hingga 1988.

Soleimani yang pernah bekerja sebagai kontraktor di Perusahaan Air Kerman pada saat itu menjadi pemimpin para pekerja Kerman untuk terjun ke medan perang.

Dikenal sebagai pribadi yang berani dan keras kepala membuatnya berhasil menjadi komandan Divisi Sarallah 41 pada usia 20-an untuk merebut kembali wilayah yang sempat diambil alih oleh Irak.

Pada 1991, Soleimani menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam Pemberontakan Irak terhadap rezim Saddam Hussein dengan menggunakan perannya di partai politik Syiah dan Kurdi di negara itu.

Seiring berjalannya waktu, Soleimani hampir diikutsertakan dalam hampir semua operasi militer yang dilakukan Iran. Alhasil, pada 1998, ia dilantik sebagai Komandan Pasukan Quds. Tidak diketahui pasti kapan pelantikan ini dilaksanakan, namun nama Soleimani kemudian digadang-gadang akan menjadi calon terkuat pengganti Jenderal Yahya Rahim Safavi sebagai Panglima IRGC.

Pasukan Quds sendiri merupakan pasukan khusus IRGC yang bertanggungjawab atas operasi ekstrateritorial. Dengan memimpin Pasukan Quds, nama jenderal satu ini sangat dikenal oleh dunia.

Sebagai informasi, Pasukan Quds adalah aktor yang selama ini berada di belakang kelompok militan Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina.

Menjadi anak didik Khemenei, tentulah Soleimani tidak hanya memilki kapabilitas dibidang militer semata, namun juga ideologi. Dalam setiap operasi militer yang dilakukan Iran ke luar wilayah, Soleimani selalu menanamkan ideologi-ideologi yang dipegangnya.

Seperti pada 2012, ketika Soleimani yang merupakan pendukung Presiden Bashar al-Assad, membantu pemerintah Suriah selama perang saudara. Pada saat itu, Soleimani membantu Assad dengan berkoordinasi dengan Hizbullah dan milisi Syiah di Irak.

Banyaknya pengaruh Soleimani di berbagai operasi militer di Timur Tengah membuat negara-negara Barat akhirnya menyebutnya sebagai "The Shadow Commander" atau Komandan Bayangan.

Dengan serangan yang menewaskan Soleimani, mungkin akan menjadi akhir bagi Sang Komandan Bayangan, namun tidak bagi perseteruan Iran dan Amerika Serikat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA