Sekelompok hewan unta yang kehausan menyerang warga sekitar di mana para penduduk setempat susah payah mencari air.
Pemerintah setempat akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menembak unta-unta tersebut. Sekitar 10 ribu unta terancam ditembak dan dibunuh.
Rencana penembakan muncul setelah masyarakat mengeluh bahwa unta yang haus bisa membahayakan penduduk setempat yang saat ini tengah mati-matian mencari air.
Pejabat Aborigin di barat laut terpencil Australia Selatan sudah menyetujui pemusnahan dan penembakan unta. Pemusnahan rencananya akan dimulai pada Rabu ini dan berlangsung selama lima hari.
Pemerintah daerah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY) mengatakan dalam sebuah memo yang diposting di Facebook bahwa pemusnahan dilakukan karena kelompok unta yang sangat besar dan hewan liar lainnya di dalam dan sekitar masyarakat cukup menekan masyarakat Aborigin yang terpencil ketika mereka mencari air.
"Dengan kondisi kering yang sedang berlangsung saat ini, jemaah unta besar mengancam komunitas dan infrastruktur APY, diperlukan pengendalian unta," katanya.
Marita Baker, anggota dewan APY, mengatakan suhu terik tersebut telah membuat komunitasnya dibanjiri oleh unta.
"Kami telah terjebak dalam kondisi yang panas dan tidak nyaman, merasa tidak enak badan, karena unta masuk dan merobohkan pagar, masuk ke sekitar rumah dan mencoba untuk mendapatkan air melalui pendingin udara," katanya.
Wilayah APY berada di daerah yang sangat terpencil di Australia Selatan. Wilayah tersebut berpenduduk jarang. Hanya sekitar 2.300 orang yang tinggal di wilayah yang kira-kira luasnya seukuran negara bagian Kentucky di AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.