Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran, Mohammad Eslami mengatakan, insiden jatuhnya Boeing 737-800 di dekat Bandara Imam Khomeini, di antara Kota Parand dan Shahriar, Iran disebabkan karena adanya kegagalan teknis.
Eslami juga menambahkan, pihaknya tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat tersebut ke pihak Boeing atau negara lain karena akan menyelidiki kecelakaan yang menewaskan 176 penumpang dan awak pesawat ini secara mandiri.
"Ada desas-desus bahwa serangan teroris, ledakan atau penembakan di pesawat itu mungkin telah menyebabkan insiden itu, tetapi itu tidak benar. Kegagalan teknis telah menjadi penyebab insiden itu," kata Eslami seperti dimuat
Press TV, Kamis (9/1).
"Jika desas-desus itu benar, pesawat itu pasti meledak di udara, tetapi itu tidak terjadi. (Kegagalan) yang pertama menyebabkan komunikasi dan sistem kontrolnya berhenti bekerja, dan kemudian mengakibatkan crash," tambahnya.
Sementara itu, menurut sumber intelijen asing, berdasarkan penilaian awal, pesawat itu mengalami kerusakan teknis sebelum jatuh. Seorang sumber intelijen dari Kanada bahkan mengatakan ada bukti bahwa salah satu mesin jet pesawat kepanasan.
Jika kecelakaan tersebut dikarenakan masalah teknis, sudah barang tentu perusahaan raksasa AS, Boeing yang akan kembali menanggung malu.
Sebelumnya, Boeing juga telah kewalahan dengan kasus grounded terhadap 737 MAX setelah menewaskan 346 orang dalam dua kecelakaan terpisah di Indonesia dan Ethiopia
Setelah insiden tersebut, saham Boeing dinyatakan turun 1,1 persen pada Rabu kemarin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: