Penasihat utama untuk Kim Jong Un, yakni Kim Kye Gwan dalam pernyataan yang dirilis di media pemerintah Korea Utara akhir pekan ini menyebut, Korea Utara sudah cukup ditipu oleh Amerika Serikat melalui pertemuan semacam itu.
Pasalnya, meski ada pertemuan dan dialog yang dibuat, namun tidak ada hasil yang signifikan atau perubahan besar yang terjadi. Bagi Korea Utara, Amerika Serikat telah menyia-nyiakan delapan belas bulan terakhir, di mana sedikit kemajuan telah dibuat pada masalah denuklirisasi meski Korea Utara sudah membuka lebar pintu dialog.
"Kami telah ditipu oleh Amerika Serikat, terperangkap dalam dialog dengannya selama lebih dari satu setengah tahun, dan itu adalah waktu yang hilang bagi kami," kata penasihat itu seperti dimuat
Reuters.
"Meskipun Ketua Kim Jong Un memiliki perasaan pribadi yang baik tentang Presiden Trump, mereka, dalam arti sebenarnya, pribadi," kata Kim Kye Gwan.
"Tidak akan pernah ada negosiasi seperti itu di Vietnam, di mana kami mengusulkan pertukaran fasilitas nuklir inti negara itu untuk pencabutan beberapa sanksi PBB dalam upaya untuk mengurangi penderitaan orang-orang yang damai bahkan sedikit," tambahnya, merujuk pada pertemuan Kim dan Trump di Hanoi Februari 2019 lalu.
Komentarnya datang di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang masa depan perundingan nuklir antara kedua negara.
Sebelumnya, dalam pidato Tahun Baru, Kim Jong Un mengatakan negaranya akan "tidak pernah" melakukan denuklirisasi jika Amerika Serikat tidak mundur dari apa yang dianggap Korea Utara sebagai kebijakan bermusuhan Amerika Serikat terhadap Korea Utara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.