Perjanjian sendiri akan ditandatangani di Moskow, Rusia, pada hari ini, Senin (13/1). Menurut Kepala Dewan Tinggi Negara Libya, Khaled al-Mechri, perjanjian ini akan membuka kebangkitan proses politik di negara Afrika Utara itu.
Dimuat Al Jazeera, Mechri akan ikut ke Moskow untuk menemani Sarraj, sementara Haftar akan ditemani anggota parlemen Aguila Salah.
"Saya meminta semua rakyat Libya untuk membalik halaman di masa lalu, menolak perselisihan dan untuk menutup barisan guna bergerak menuju stabilitas dan perdamaian," kata Sarraj dalam pidato singkat yang disiarkan di televisi.
Sejak pemimpin Libya Muammar Gaddafi terbunuh dalam pemberontakan yang disponsori NATO pada 2011, Libya dilanda krisis. Konflik saudara diperparah dengan masuknya berbagai kekuatan asing. Konflik yang terjadi antara Sarraj dan Haftar dimulai sejak April lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: