Pesawat milik Ukraine International Airlines bernomor penerbangan 752 itu itu diketahui membawa total 176 orang penumpang dan awak saat ditembak jatuh oleh rudal penjelajah Iran karena salah deteksi. Tidak ada satupun korban selamat dalam kejadian tersebut.
Pada saat itu, diketahui bahwa Iran tengah dalam kondisi siaga tinggi menyusul serangan terhadap aset Amerika Serikat di Irak pasca pembunuhan komandan militer top Iran di Baghdad oleh Amerika Serikat, Qassem Soleimani awal bulan ini.
Di hadapan parlemen Iran, Salami menyatakan bahwa IRGC tidak memiliki tujuan lain, selain menjaga keamanan negara.
"Saya bersumpah pada kehidupan anak-anak saya, saya berharap saya berada di dalam pesawat itu dan jatuh dan terbakar bersama dengan orang-orang terkasih bukannya menyaksikan insiden tragis ini," kata Salami, seperti dimuat
Russia Today (Senin, 13/1).
Sebelumnya, IRGC merilis pernyataan yang menegaskan bahwa pihak militer tidak pernah berusaha menyembunyikan fakta atas kejadian tersebut. Namun sejumlah informasi memang tidak segera diungkapkan kepada publik, sambil menunggu penyelidikan internal demi mengikuti prosedur yang ada.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: