Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China pada Jumat (17/1), jumlah bayi yang lahir pada tahun 2019 lalu turun sekitar 500 ribu menjadi 14,65 juta.
Penurunan itu terjadi lantaran banyak pasangan muda di China yang enggan untuk memiliki anak karena mereka tidak mampu membayar untuk perawatan kesehatan dan pendidikan. Bukan hanya itu, harga perumahan pun meroket.
Padahal, sejak tahun 2015 lalu pemerintah China telah menghapus kebijakan satu anak dan mendorong angka kelahiran yang stabil. Namun hal itu tidak emberikan dampak nyata bagi tingkat kelahiran di negara tersebut.
Di sisi lain, seperti dikabarkan
Channel News Asia, tingkat perceraian di China juga melonjak. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2019, sekitar 3,1 juta pasangan mengajukan gugatan cerai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: