Diresmikan Raja Maroko, Bendungan Moulay Abderrahmane Bukan Sebatas Penampung Air

Dibangun di atas Ksoub, proyek Moulay Abderrahmane menelan biaya sebesar 920 juta dirham atau setara dengan Rp 3,4 trilun (Rp 3.715/dirham). Bukan hanya berfungsi sebagai wadah air, Maroko juga mengembangkan proyek hidroagrikultural di hilir bendungan.

Adapun proyek ini membuka investasi sekitar 238 juta dirham atau setara dengan Rp 884 miliar.

Moulay Abderrahmane juga ternyata dipadukan dengan proyek instalasi pengolahan air minum dan pemasokannya ke pedesaan. Proyek ini memiliki nilai total sebesar 327 dirham atau setara dengan Rp 1,2 triliun.

Dari keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/1), proyek-proyek tersebut diimplementasikan dari tujuan pemerintah dalam Program Pasokan Air dan Irigasi Air Minum Nasional 2020-2027.

Program tersebut bertujuan untuk mengkonsolidasikan dan mendiversifikasi sumber pasokan air minum, memenuhi kebutuhan air minum, memastikan keamanan air, dan memerangi efek perubahan iklim.

Dengan adanya proyek ini, akan membantu meningkatkan pasokan air minum ke kota Essaouira dan daerah sekitarnya, melestarikan air tanah di provinsi, melindungi daerah dan infrastruktur yang terletak di hilir bendungan "Moulay Abderrahmane" terhadap banjir, meningkatkan area pertanian irigasi dan produksi pertanian kapasitas, serta membuka populasi lokal.

Moulay Abderrahmane sendiri memiliku kapasitas penyimpanan air sebanyak 65 juta meter kubik. Bendungan ini dibuat dari beton setinggi 72 meter dan membentang sepanjang 418 meter.

Denga adanya Moulay Abderrahmane, maka bendungan besar di Das Tensift bertambah menjadi enam, termasuk Yaâcoub Al Mansour, Lalla Takerkoust, Abou El Abbas Essebti, Sidi Mohamed Ben Soulaymane El Jazouli, dan Ouagjdit.

Dalam peresmian Moulay Abderrahmane, Raja Mohammed VI melakukan penyiraman air di sekeliling irigasi Ksoub sebagai simbolis.