Pengumuman tersebut Morales berikan pada Minggu (19/1) setelah bertemu dengan para pejabat senior partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS) di sebuah konferensi pers di Buenos Aires, Argentina.
Menurut para pengamat, dipilihnya kedua orang tersebut telah mencerminkan arah politik MAS, khususnya Morales, setelah kekacauan politik di Bolivia selama beberapa bulan terakhir.
"Dua nama ini mewakili keinginan MAS untuk menarik kelas menengah perkotaan, dan itu penting," kata asisten profesor Studi Amerika Latin dan Karibia di Universitas Georgia, Jorge Derpic seperti dimuat
Reuters. Morales sendiri mengundurkan diri pada November setelah terjadi gelombang unjuk rasa atas persengketaan pemilu pada Oktober lalu. Pada saat itu, Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) mengaku menemukan penyimpangan serius dalam perhitungan suara Morales.
Kendati begitu, Morales mengaku ia adalah korban kudeta. Bolivia pun akan mengadakan pemilihan ulang namun Morales dilarang untuk mencalonkan diri.
Atas insiden yang dialami Morales, MAS berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan popularitasnya. Memilih Catacora dan Choquehuanca dianggap sebagai pilihan terbaik untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Morales.
Catacora (56) menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah Morales. Ia adalah seorang ekonom terkemuka yang dididik di Inggris. Catacora dipuji karena memimpin kebijakan ekonomi yang membawa lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke negara Andes itu.
Sementara Choquehuanca (58) menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Morales selama lebih dari satu dekade. Ia lahir di dataran tinggi Bolivia. Ia juga dihormati dan dianggap moderat. Dia adalah seorang pengacara veteran Hak-hak Adat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: