Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

2020 Jadi Era Baru Diplomasi Jepang, Ini Arah Kebijakan Luar Negeri PM Abe

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 20 Januari 2020, 14:55 WIB
2020 Jadi Era Baru Diplomasi Jepang, Ini Arah Kebijakan Luar Negeri PM Abe
PM Jepang, Shinzo Abe/Net
rmol news logo Tahun 2020 merupakan tahun yang penting untuk membangun era baru diplomasi Jepang demi mengatasi masalah-masalah internasional secara langsung.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pidato tahunan yang disampaikan pada Senin (20/1).

Pidato tahunan itu dia manfaatkan untuk membahas arah kebijakan luar negerinya di masa depan. Namun dia tidak menyinggung soal skandal yang terjadi di sekitar pemerintahannya.

Abe membeberkan sederet arah kebijakan diplomasi Jepang, terutama dengan negara tetangga dan sejumlah negara lain di mana Jepang memiliki kepentingan.

Terkait ketegangan diplomasi dengan Korea Selatan, Abe mendesak pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in untuk memiliki hubungan yang konstruktif dan kooperatif pada awal dekade baru.
Tetapi dia juga menjelaskan bahwa dia tidak akan mundur dengan mudah mengenai masalah kompensasi untuk masalah kerja paksa di masa perang. Masalah ini bak duri dalam daging yang kerap mengganggu hubungan bilateral kedua negara tetangga itu,

"Diplomasi dengan negara-negara tetangga telah menjadi kritis karena lingkungan keamanan nasional di Asia Timur Laut menjadi lebih parah," kata Abe.

Sementara itu, terkait ketegangan militer di Timur Tengah, Abe menegaskan keprihatinannya yang mendalam atas situasi yang terjadi. Dia pun mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi diplomatik berdasarkan dialog.

Jepang sendiri, kata Abe, siap mengirim Pasukan Bela Diri Takanami serta kapal perusak seberat 4.650 ton ke kawasan tersebut. Sejauh ini, negeri sakura telah mengirim dua pesawat patroli anti-kapal selam P-3C ke perairan Oman dan Yaman untuk misi penyelidikan dan penelitian.

Terkait Amerika Serikat, Abe menegaskan bahwa aliansi kedua negara yang akan menjajaki tahun ke-60 pada tahun ini telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sedangkan terkait sengketa teritorial dengan Rusia, dia menegaskan kembali niatnya untuk mencari titik temu dan menjalin perjanjian damai dengan Rusia. Abe pun menyatakan niatnya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tanpa prasyarat apapun dalam upaya untuk menyelesaikan masalah penculikan warga Jepang.

Kemudian, terkait dengan China, Abe menekankan bahwa Jepang akan memperbarui komitmennya untuk membangun hubungan Jepang-China yang "dewasa" dan relevan dengan era baru.

"Jepang dan China sama-sama memikul tanggung jawab besar dalam perdamaian dan kemakmuran regional dan global," kata Abe.

"Masyarakat internasional memiliki harapan yang kuat bagi kami untuk secara jelas menunjukkan keinginan kami untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dalam situasi saat ini di Asia," demikian Abe, seperti dimuat Japan Times. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA