Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim (MESTECC) pada Senin (20/1) menyebutkan Malaysia telah mengirim kembali limbah plastik ke 13 negara asalnya.
Sebanyak 43 kontainer dikirim kembali ke Prancis, 42 ke Inggris, dan sisanya ke Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan Portugal. Kontainer-kontainer itu dikirim melalui pelabuhan di Klang, Penang, dan Serawak.
"Jika orang ingin melihat kami sebagai tempat sampah dunia, Anda bermimpi," ujar Menteri MESTECC, Yeo Bee Yin kepada wartawan saat melakukan inspeksi di pelabuhan Penang seperti dimuat The Telegraph.
Yeo memperingatkan bahwa negara-negara di Asia Tenggara bukan lah tempah sampah dunia. Lebih lanjut, ia mengatakan biaya pengiriman ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan pelayaran dan importir.
Selain itu, diketahui sebanyak 218 pabrik ilegal yang menerima limbah-limbah tersebut juga telah ditutup oleh pemerintah.
Yeo menambahkan, 110 kontainer sampah juga akan menyusul dikirim ke negara-negara asalnya per pertengahan tahun ini. Di mana dari informasi yang beredar, 60 kontainer di antaranya akan dikirim ke AS, 15 ke Kanada, 14 ke Jepang, dan 8 ke Belgia.
Sejak China melarang impor sampah plastik pada 2018, negara-negara yang didominasi negara maju mengirimkan sampahnya ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: