"Yang Mulia Raja Mohammed VI, menerima panggilan telepon hari ini dari presiden Republik Prancis, Yang Mulia Emmanuel Macron," begitu keterangan resmi yang dirilis oleh pemerintah Maroko, seperti keterangan yang diterima redaksi.
Pembicaraan itu difokuskan terutama pada krisis Libya. Dalam kesempatan tersebut, Raja Mohammed VI menekankan peran penting Maroko dan upaya yang diakui selama bertahun-tahun untuk menyelesaikan krisis di negara tersebut,
Diketahui bahwa KTT Berlin dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, juga termasuk tuan rumah Kanselir Jerman Angela Merkel.
Mereka berkomitmen mengakhiri campur tangan asing dalam perang Libya, baik melalui pasokan senjata, pasukan, ataupun pembiayaan. Kesepakatan ini akan diajukan sebagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Meski begitu, KTT tersebut gagal menghasilkan dialog serius antara pihak-pihak yang bertikai, yakni Khalifa Haftar dan kepala pemerintah yang diakui PBB, Fayez al-Sarraj. KTT itu juga tak mampu membuat kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata permanen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: