Dalam sekitar sembilan jam argumentasi, Demokrat secara metodis menyajikan bukti bahwa Trump telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dengan menekan Ukraina untuk kepentingan politik pribadinya.
Ketua jaksa penuntut Adam Schiff mendesak Senat untuk mengeluarkan Trump dari jabatannya.
"Anda tahu Anda tidak bisa mempercayai presiden ini untuk melakukan apa yang benar untuk negara ini," kata Schiff.
"Anda hanya bisa mempercayai presiden ini untuk melakukan apa yang benar bagi Donald Trump," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat, Jerry Nadler berpendapat bahwa Trump harus dihukum karena dua pasal pemakzulan yang disahkan oleh DPR bulan lalu, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalangi Kongres.
"Dia tidak boleh tetap berkuasa satu kesempatan lagi," kata Nadler tentang Trump.
"Perilaku ini bukan 'America First'. Ini adalah 'Donald Trump First'," sindirnya, mengutip salah satu slogan kampanye Trump.
"Donald Trump bersumpah untuk menjalankan hukum dengan setia, itu berarti menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingannya sendiri. Dan presiden telah berulang kali, secara terang-terangan melanggar sumpahnya," tegasnya, seperti dimuat
The Guardian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.