Diketahui bahwa sejumlah dokter junior dan petugas medis di rumah sakit umum negara itu melakukan aksi mogok sejak September lalu.
Dua bulan kemudian, Asosiasi Dokter Rumah Sakit Senior (SHDA) bergabung dengan rekan-rekan mereka, mengatakan bahwa mereka tidak bisa lagi menghadapi kondisi kerja yang buruk dan kondisi fasilitas kesehatan yang mengerikan di negara itu.
Asosiasi dokter tersebut mengeluhkan bahwa mereka tidak memiliki dasar-dasar medis yang baik seperti perban, jarum suntik, dan obat-obatan untuk melaksanakan tugas mereka.
Aksi mogok itu menambah buruk situasi yang sudah buruk di Zimbabwe.
Dikabarkan
CNN (Jumat, 24/1), Masiyiwa ikut prihatin dengan kondisi yang terjadi di negaranya.
Dia, melalui yayasan keluarganya HigherLife memutuskan untuk mengakhiri sementara kebuntuan upah antara serikat pekerja yang mogok dan pemerintah. Dia berencana akan memberikan tunjangan bulanan kepada dokter yang bekerja di rumah sakit umum negara selama enam bulan ke depan.
Hal ini termasuk voucher transportasi gratis untuk penerima manfaat selama hari kerja dan tugas panggilan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: