Senin ini (27/1), Trump direncanakan akan melakukan pertemuan back to back dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisinya, Benny Gantz untuk membahas rencana tersebut.
Menurut informasi dari Gedung Putih, Trump akan terlebih dahulu bertemu Netanyahu, sebelum bertemu dengan Gantz. Di mana Gantz telah menyatakan keberatannya atas rencana perdamaian Trump.
Setelah itu, Trump dan Netanyahu dijadwalkan untuk memberikan pernyataan bersama kepada publik pada Selasa (18/1), seperti yang dimuat
Reuters. "Hari ini, saya akan pergi ke Washington untuk berdiri di samping seorang Presiden Amerika yang membawa rencana yang saya yakini mempromosikan kepentingan kita yang paling penting. Bersamanya, kita akan membuat sejarah," ujar Netanyahu sebelum berangkat ke ibukota AS itu pada Minggu (26/1).
Berbeda dengan Netanyahu yang membawa rombongannya dengan pesawat kenegaraan. Ketua Partai Biru dan Putih, Gantz hanya membawa segelintir orang dalam penerbangan komersial.
"Ini adalah kunjungan yang sangat penting," katanya kepada
Reuters setelah mendarat di Bandara Internasional Dulles.
Pada pekan lalu, Trump berjanji akan merilis rincian inisiatif perdamaiannya sebelum bertemu dengan Netanyahu dan Gantz. Tetapi hingga saat ini belum ada pengumuman pasti kapan rencana itu akan dibeberkan.
Secara garis besar, Trump's Plan berisi rencana perdamaian untuk mengakhiri konflik puluhan tahun antara Palestina dan Israel. Walaupun Trump sudah memiliki komunikasi yang baik dengan pihak Israel, namun tidak dengan pihak Palestina. Hal tersebut diungkapkan oleh para pemimpin Palestina.
Dalam keputusannya mengenai hubungan Israel dan Palestina, Trump kerap menunjukkan keberpihakannya. Seperti ketika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, hingga memangkas bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: