Data dari Disaster and Emergency Management Authority (AFAD) Turki menunjukkan bahwa gempa telah merenggut jiwa sebanyak 34 orang di Provinsi Elazig dan empat lainnya di Provinsi Malatya.
Pada Minggu (26/1), seorang wanita dan anaknya yang masih kecil berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan di distrik Mustafa Pasa, Elazig. Berawal ketika tim penyelamat mendengar jeritan mereka. Untuk mengevakuasi korban, dibutuhkan waktu beberapa jam dalam suhu serendah -4 derajat celcius.
"Bisakah kau mendengarku? Kami datang. Kami akan menyelamatkan Anda," ujar seorang tim penyelamat seperti dalam rekaman di televisi seperti yang dimuat
Reuters.
"Tolong keluarkan aku, aku tidak tahan lagi. Ambil putriku, aku bukan apa-apa tanpanya," jawabnya.
Pada malam harinya, sebagian operasi penyelamatan mulai dihentikan. Namun, proses pencarian tiga orang yang masih hilang di Elazig masih dilakukan.
"Kami masih berharap, kami belum kehilangan harapan," kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu kepada
CNN<.
Menurut AFAD, tim penyelamat yang didukung oleh ribuan warga sipil telah berhasil menyelamatkan 45 orang yang terjebak dalam puing-puing bangunan.
Untuk saat ini, AFAD juga telah menyiapkan 10.400 tenda, 17.000 tempat tidur, 37.000 selimut, pemanas, dan pasokan makanan ke daerah-daerah yang terkena dampak. Gempa sendiri telah merusak 1.521 bangunan, termasuk 645 bangunan rusak berat dan 76 lainnya runtuh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: