Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri menandatangani izin bagi warganya tersebut, asalkan mereka mendapat undangan dari badan resmi dan telah mengurus dokumen yang diperlukan untuk memasuki negara itu. Langkah Israel ini dinilai sebagai tanda baru pemanasan bagi kedua negara untuk menjalin hubungan.
Sebelumnya, hukum Israel melarang perjalanan bagi warganya ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin tegas dari menteri dalam negeri. Selama larangan itu, para pengusaha negara Yahudi nekat melakukan perjalanan secara diam-diam.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada Juli tahun lalu, menjamu seorang blogger Arab Saudi, Mohammed Saud, di kantornya di Yerusalem, sehari setelah lelaki itu diserang oleh warga Palestina yang marah karena pandangannya yang pro-Israel. Saud, yang dikenal sebagai pendukung keras Netanyahu, diundang ke Israel oleh Kementerian Luar Negeri sebagai bagian dari delegasi blogger dan jurnalis dari berbagai negara Arab.
Pada bulan September, Arab Saudi dengan keras menyerang pengumuman Netanyahu bahwa ia akan mencaplok Lembah Jordan dan bagian-bagian lain Tepi Barat. Saudi kemudian mengadakan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengutuk langkah yang direncanakan Netanyahu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: