Ketua Ranting Kota Jingzhou yang juga mahasiswa dari Yangtze University, Arief Dimas mengatakan, pihaknya telah menerima kabar baik dari pemerintah Indonesia terkait evakuasi 244 WNI dan mahasiswa di seluruh wilayah Provinsi Hubei, China tersebut.
"Sudah dikonfirmasi iya Mas (ada rencana evakuasi). Dari AU (Angkatan Udara) Kemlu (Kementerian Luar Negeri) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ucap Arief saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1).
Akan tetapi, Dimas mengkonfirmasi kalau kondisi terkini WNI yang ada di Kota Jingzhou mengharuskan untuk segera dievakuasi. Sebab sebagaimana diketahui sebelumnya, terdapat satu orang balita dan satu orang ibu hamil yang berdomisili di kota ini.
"Pasrah Mas awalnya mereka, tapi sekarang setelah dapat kabar tadi semuanya jadi punya harapan baru, tapi masih ada kecemasan tentunya, berharap kalau planning itu sungguh terealisasi," ungkap Dimas.
Meski pemerintah berencana mengevakuasi seluruh WNI di China, Arief mengaku kalau pihaknya belum mendapat kepastian tanggal evakuasi dilakukan. Padahal, pemerintah China telah membuka ruang bagi negara yang memulangkan warganya.
"Tanggalnya mereka belum pastikan. Tapi pemerintah China konfirmasi memberi lampu hijau untuk opsi evakuasi bagi negara yang menginginkan," ujar Dimas.
Lebih lanjut, Dimas mendapatkan informasi dari pemerintah bahwa mekanisme evakuasi akan dilakukan secara hati-hati. Dimana, seluruh WNI akan dicek kesehatannya, alias terbebas dari wabah virus Corona.
"Pemerintah akan siapkan pesawat Hercules dan Boeing dari AU, tapi kayaknya kita nanti dikarantina dulu di provinsi lain, untuk mastikan saja tubuh kita clear," demikian Dimas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: