Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Angklung Hingga Tari Piring Meriahkan 70 Tahun Hubungan Indonesia-Norwegia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 30 Januari 2020, 08:54 WIB
Angklung Hingga Tari Piring Meriahkan 70 Tahun Hubungan Indonesia-Norwegia
Pentas Tari Piring saat perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia/Net
rmol news logo Hubungan diplomatik Indonesia dengan sebuah negara Nordik yang terletak di Semenanjung Skandinavia, yakni Norwegia sudah mencapai tahun ke-70. Cukup lama untuk menjalin sebuah hubungan yang dekat.

Untuk memperingati usia hubungan keduanya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo membuat sebuah gelaran seni budaya bertajuk Malam Budaya Indonesia di Gamle Logen, Oslo, Norwegia pada Rabu (29/1).

Malam itu, pesta "ulang tahun" bagi hubungan diplomatik Indonesia dan Norwegia dirayakan dengan alunan merdu musik angklung karya Saung Angklung Udjo dari Jawa Barat dan keindahan Tari Piring karya Sanggar Rumah Gadang Indonesia dari Sumatera Barat.

Sangar Rumah Gadang Sumbar sendiri menampilkan sedikitnya empat tarian. Sementara Saung Angklung Udjo juga berhasil membuat suasana semakin semarak dengan penampilan nyanyian dan musik arumba.

Para penonton pun berkesempatan untuk ikut serta memainkan angklung dengan dipandu oleh musisi dari Saung Angklung Udjo. Bahkan beberapa penonton enggan untuk berhenti memainkan angklung.

Selain mengundang para penampil dari Indonesia, acara malam budaya ini juga menampilkan pertunjukan tarian dan nyanyian dari diaspora Indonesia dan warga Norwegia.

Contohnya saja Murni Subakti dan Suzanna, penyanyi jazz Indonesia yang kini bermukim di Norwegia. Lalu ada pula kelompok tari binaan KBRI Oslo, Anak Indonesia yang menampilkan pertunjukan Tari Saman dan Audun.

Malam budaya yang digelar malam tadi pun berlangsung sangat meriah. Pasalnya ada lebih dari 200 penonton yang merupakan kelompok pemerintah, pejabat diplomatik di Oslo, pebisnis, akademisi, friends of Indonesia, dan diaspora Indonesia di Norwegia mendapatkan suguhan pertunjukan seni musik, tari, dan nyanyian yang sangat indah.   

"Kerja sama Indonesia dan Norwegia berlangsung dalam berbagai bidang dan sudah terjalin dengan sangat baik. Kedua negara menikmati sejumlah keuntungan dari berbagai kerja sama bilateral maupun multilateral," ujar Dutabesar RI untuk Kerajaan Norwegia, Todung Mulya Lubis.

Seperti yang dikatakan oleh Lubis, hubungan lama yang telah terjalin antara Indonesia dan Norwegia memang sudah menghasilkan berbagai kerja sama, termasuk di antaranya kerja sama dalam bidang perikanan, energi, lingkungan, kesehatan, HAM, dan masih banyak lagi.

Kesenangan juga tampak dari pihak Norwegia. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Marianne Hagen yang menghadiri gelaran malam budaya tersebut.

"Saya sangat senang sekali melihat hubungan Indonesia dan Norwegia yang semakin baik. Hal ini tercermin dari banyaknya kunjungan kerja sama dari pemerintah Norwegia ke Indonesia dan begitu pula sebaliknya," tutur Hagen.

Sebagai apresiasi, KBRI pun memberikan Hagen sebuah hadiah spesial berupa selendang tenun khas Sumatera Barat yang diberikan penari pada saat penampilan Tari Paasambahan.

Dalam kesempatan itu, dimanfaatkan pula dengan meresmikan organisasi masyarakat Indonesia-Norwegia bernama Indonesia-Norway Association. Mantan Dutabesar RI untuk Norwegia, Bjorn Blokhus, juga telah ditunjuk untuk menjadi Ketua dari organisasi ini.

"Organisasi ini diharapkan dapat membawa manfaat dan kebaikan lebih secara langsung bagi masyarakat Indonesia dan Norwegia serta semakin memperat hubungan antar masyarakat kedua negara," harap Lubis.

Norwegia sendiri adalah salah satu negara yang langsung memberikan dukungan dan pengakuan atas kedaulatan Indonesiia pasca Konferensi Meja Bundar 1949. Hubungan diplomatik keduanya dimulai pada 25 Januari 1950.

Indonesia selanjutnya membuka kedutaan besar pada 1950, namun selanjutnya tutup pada sekitar tahun 1960. Norwegia akhirnya membuka kantor kedutaan besar di Indonesia pada tahun 1971 dan Indonesia juga kembali membuka kantor kedutaan Besab di Oslo pada tahun 1982. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA