Profesor kesehatan publik dari International University of Health and Welfare, Tokyo, Koji Wada, mengkhawatirkan keadaan ini. Ancaman virus corona sangat berpotensi jika vaksin virus mematikan itu belum ditemukan dalam waktu dekat.
“Saya berharap Olimpiade di Tokyo dapat terlaksana sesuai jadwal,†ujar Koji Wada, Kamis (30/1), mengutip
Reuters.
Wada berharap vaksin antivirus corona dapat ditemukan sebelum Olimpiade 2020 digelar. Menurut dia, informasi potensi infeksi dan cara penyebarannya memungkinkan para ahli untuk menciptakan sistem antivirus.
Saat ini, bukan tidak mungkin Jepang selaku tuan rumah Olimpiade 2020 mulai was-was jika vaksin virus corona belum ditemukan hingga pesta olahraga terbesar itu digelar di Tokyo.
Ini mirip seperti peristiwa Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, di mana saat itu virus Zika tengah mewabah. Kemudian, pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada juga sempat dibayangi-bayangi oleh virus flu burung jenis H1N1.
Tiga warga negara Jepang telah terjangkit virus mematikan ini, sebagaimana dilaporkan otoritas kesehatan Wuhan. Salah seorang telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona, dua di antaranya masih menunggu hasil laboratorium.
Para ahli tengah berjuang mengembangkan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus corona. Hingga Kamis, tercatat 7.736 kasus positif terkena 2019-nCoV secara global, dan jumlah korban meninggal bertambah jadi 170 orang di seluruh wilayah China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: