Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Brexiteers: Bye Bye Uni Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Sabtu, 01 Februari 2020, 15:25 WIB
Brexiteers: <i>Bye Bye</i> Uni Eropa
Warga Inggris rayakan Brexit/Net
rmol news logo Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada Jumat (31/1) pukul 23.00 waktu setempat atau Sabtu (1/2) pukul 06.00 WIB.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Januari akan menjadi bulan bersejarah bagi Inggris. 1 Januari 1973, Inggris resmi menjadi anggota Uni Eropa. Dan 47 tahun setelahnya, 31 Januari 2020, Inggris resmi keluar dari blok tersebut.

Pendukung Brexit atau Brexiteers turun ke jalan. Merayakan kemenangan dengan kampanye. Menurut mereka, hari ini adalah "hari kemerdekaan", menandai era baru bagi negara kerajaan ini.

"Perang telah berakhir. Kami telah menang," jurubicara kampanye Brexit, Nigel Farage seperti dimuat Reuters.

"Ini adalah satu-satunya momen terpenting dalam sejarah modern negara besar kita," lanjutnya.

Di samping gedung parlemen, para Brexiteer mengenakan berbagai atribut bendera Inggris. Mulai dari topi, baju, hingga membawa bendera Inggris.

Beberapa dari mereka menyanyikan "God Save the Queen", sementara yang lain berpelukan di tengah asap kembang api.

Di tebing putih Dover, sebuah tulisan "Inggris telah meninggalkan Uni Eropa" diproyeksikan antara bendera Inggris dan Uni Eropa. Beberapa orang juga mengenakan kaos bertuliskan "Bye bye Uni Eopa".

"Bagi banyak orang, ini adalah momen harapan yang mencengangkan, momen yang mereka pikir tidak akan pernah datang," kta Perdana Menteri Boris Johnson, pemimpin kampanye Brexit.

Johnson sendiri merayakan kemenangannya di Downing Sreet. Ditemani dengan anggur dan sederet canape khas Inggris, termasuk keju biru Shropshire dan puding Yorkshire dengan daging sapi dan lobak.

Cukupn kontras dengan keadaan di Inggris, di Brussel, bendera Inggris diturunkan. Para pemimpin Uni Eropa seperti Kanselir Jerman Angela Markel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menganggap Brexit adalah momen menyedihkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA