Hal itu diputuskan dalam pertemuan darurat Liga Arab yang digelar di Kairo, Mesir pada Sabtu (1/2). Para pemimpin Liga Arab menilai bahwa rencana perdamaian itu tidak akan mengarah pada kesepakatan damai yang adil.
Dalam sebuah pernyataan, Liga Arab mengatakan bahwa mereka menolak kesepakatan yang digadang-gadang sebagai "kesepakatan abad ini" karena dianggap sangat pro Israel dan tidak memenuhi hak minimum dan aspirasi rakyat Palestina.
Bukan hanya itu, seperti dikabarkan
Al Jazeera, negara-negara Arab juga sepakat untuk tidak bekerjasama dengan pemerintahan Amerika Serikat untuk mengimplementasikan rencana tersebut.
Mereka juga menekankan bahwa Israel tidak boleh melaksanakan rencana itu dengan paksa dan mendesak untuk kembali pada solusi dua negara, berdasarkan perbatasan sebelum perang 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur. Mereka juga menyerukan agar Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.
Rencana perdamaian yang dijuluki Trump sebagai "kesepakatan abad ini" dipresentasikan awal pekan lalu setelah dinegosiasikan dengan Israel tetapi tanpa masukan dari Palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: