Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rekaman Percakapan Pilot Yang Menembak Pesawat Ukraina Kembali Munculkan Dugaan Iran Salah Tembak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 04 Februari 2020, 07:02 WIB
Rekaman Percakapan Pilot Yang Menembak Pesawat Ukraina Kembali Munculkan Dugaan Iran Salah Tembak
Puing Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh Iran/Net

RMOL. Rekaman pembicaraan yang diduga berasal dari ruang kontrol lalu lintas udara Iran saat terjadi penembakan pesawat Ukraine International Airlines pekan pertama Januari lalu, membuat Ukraina meradang.

Dari rekaman itu, tampaknya pihak Irak sudah mengetahui sejak awal bahwa rudal yang ditembakkan di saat kegentingan tersebut mengenai pesawat Boeing 737-800 milik Ukraina.

"Rilis rekaman itu membuktikan bahwa pihak Iran tahu sejak awal bahwa pesawat kami terkena rudal," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seperti yang dituliskan AFP, Selasa (4/2).

Rekaman itu ditayangkan di saluran TV Ukraina. Percakapan antara pengendali lalu lintas udara dan pilot pesawat lainnya terdengar jelas dalam rekaman, tepat pada saat terjadinya insiden penembakan pesawat Ukraina pada Rabu (8/1) yang menewaskan 176 orang di dalamnya.

"Semuanya terdengar di sana, semua terekam," kata Zelensky kepada TV 1+1.

Rekaman pembicaraan itu diyakini antara pilot pesawat Aseman Airlines yang terbang dari kota Shiraz di selatan Iran menuju ke Teheran, dengan petugas kontrol lalu lintas udara di ibukota Iran. Percakapan itu antara lain berbunyi:

"Ada serangkaian lampu di rute kita, seperti rudal. Apakah ada sesuatu?" tanya suara yang diduga pilot Aseman Airlines.

"Itu seperti cahaya atau apa?"  suara lain yang diduga adalah pengendali lalu lintas udara bertanya.

"Itu adalah cahaya misil," jawab pilot.

Setelah itu percakapan mereka terhenti. 

Dalam proses penyidikan disebutkan pihak menara kontrol gagal menghubungi pesawat Ukraina.

Lalu setelah jeda beberapa menit terdengar lagi suara, "Ada ledakan. Kami melihat cahaya yang sangat terang."

Tayangan TV 1+1 mendapat bantahan dari sejumlah pihak yang menanyakan bagaimana bisa saluran TV itu mendapatkan rekaman.

"Ini adalah penyelidikan jurnalistik. Anda perlu bertanya kepada mereka dari mana mereka mendapatkan rekaman ini," kata Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, kepada AFP.

Pesawat Ukraina yang naas itu ditembak jatuh di tengah ketegangan yang terjadi setelah Amerika Serikat menembak mati delegasi Iran di Baghdad yang dipimpin oleh Mayjen Qassem Soleimani. Pemerintah Iran telah mengakui pihaknya keliru menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina, yang oleh Presiden Iran Hassan Rouhani disebut sebagai "kesalahan manusia". rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA