Gedung Putih Sebut AS Tembak Mati Pemimpin Al Qaeda Dalam Serangan Di Yaman

“Kematiannya semakin melemahkan AQAP dan pergerakan al-Qaida secara global. Itu membuat kami ingin segera melenyapkan ancaman kelompok ini terhadap keamanan nasional kami,” kata Presiden AS, Donald Trump. Ia tak memerinci kapan pastinya Raymi tewas.

AS menganggap AQAP sebagai salah satu cabang paling mematikan dari jaringan al-Qaida, yang didirikan oleh Osama bin Laden.

"Trump mengatakan AS dan sekutunya lebih aman akibat kematiannya. ‘Kami akan terus melindungi rakyat Amerika dengan melacak dan melenyapkan teroris yang berusaha melukai kami."

Sejumlah laporan di Yaman dalam beberapa hari belakangan menunjukkan bahwa Raymi tewas dalam serangan pesawat nirawak di Kota Marib. Namun Reuters tak dapat memverifikasi laporan tersebut.

Seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi serangan pesawat nirawak di kota Marib tetapi bukan Raymi yang terbunuh.

"Qassim al-Raymi, seorang pendiri dan pemimpin al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) dan wakil dari pemimpin al-Qaida Ayman al-Zawahiri,” Gedung Putih meyakinkan dalam sebuah pernyataannya.

Al-Raymi bergabung dengan al-Qaeda tahun 1990-an di Afghanistan untuk melayani pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden

Pernyataan itu mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan al-Raymi, AQAP melakukan kekerasan terhadap warga sipil dan berusaha untuk melancarkan serangan terhadap AS dan pasukannya.

“Di bawah komando Raymi, AQAP melakukan kekerasan terhadap warga sipil di Yaman dan berupaya meluncurkan sekaligus menginspirasi sejumlah serangan melawan Amerika Serikat dan pasukan kami,” kata Trump sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (7/2).

Dalam sebuah video 18 menit, Raymi mengatakan, kelompoknya bertanggung jawab atas penembakan 6 Desember di pangkalan Angkatan Laut AS di Florida. Dia memerintahkan perwira Angkatan Udara Saudi Mohammed Alshamrani, seorang 'ksatria pemberani' dan 'pahlawan' untuk melepaskan tembakannya.

Penembak melepaskan tembakan di dalam ruang kelas di pangkalan, menewaskan tiga orang dan melukai dua wakil sheriff. Delapan lainnya juga terluka.

The New York Times menulis mantan pejabat AS, yang melaporkan bahwa Amerika melancarkan serangan udara terhadap al-Raymi di Yaman, setelah berhasil mendeteksi hal itu melalui sistem intelijen dan pengawasan udara.