Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Unjuk Kemajuan Teknologi Iran Luncurkan Satelit Baru, Sayangnya Gagal Capai Orbit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 10 Februari 2020, 11:06 WIB
Unjuk Kemajuan Teknologi Iran Luncurkan Satelit Baru, Sayangnya Gagal Capai Orbit
Ilustrasi Peluncuran Satelit Iran/Net
rmol news logo Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang bertanggung jawab atas program rudal Iran, meluncurkan rudal balistik baru. Rudal ini didukung oleh mesin generasi baru yang dirancang untuk mengirim satelit ke orbit.

Peluncuran ini untuk mengingat 41 tahun Revolusi Islam 1979, sebuah kesempatan yang secara rutin digunakan oleh Iran untuk menampilkan kemajuan teknologi bagi angkatan bersenjatanya.

Rudal balistik jarak pendek baru, Raad-500, dirancang dapat mencapai jangkauan hingga 500 km (310 mil), sekitar 200 km (124 mil) lebih jauhg dari jangkauan rudal balistik surface-to-surafce Fateh-110 yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2002. Raad-500 juga dilengkapi dengan mesin Zoheir baru yang terbuat dari bahan komposit yang lebih ringan daripada model baja sebelumnya.

Komandan IRGC Hossein Salami meluncurkan rudal dan mesin rudal itu dengan didampingi Kepala Dirgantara Jenderal Amir Ali Hajizadeh, sayangnya lokasi peluncuran tidak dipublis.

Salami mengatakan nozzle bergerak pada mesin baru memungkinkan kemampuan manuver rudal di luar atmosfer.

"Dan lompatan besar dalam teknologi rudal modern," katanya. "Teknologi baru yang membuat rudal lebih murah, lebih ringan, lebih cepat dan lebih tepat, dapat diterapkan untuk semua kelas rudal Iran," ujarnya dalam siaran televisi pemerintah setempat, melansir Al-Jazeera, Senin (10/2).

Bersamaan dengan peluncuran Rudal, di tempat berbeda, Iran juga meluncurkan satelit buatan dalam negeri. Namun, satelit yang diluncurkan gagal mencapai orbit.

Peluncuran satelit terjadi pada pukul 19.15 waktu setempat di Spaceport Imam Khomeini di Provinsi Semnan Iran, sekitar 230 km (145 mil) tenggara Teheran.

Stasiun televisi pemerintah melaporkan roket Simorgh itu tidak dapat menempatkan satelit komunikasi Zafar 1 ke orbit karena kecepatan rendah.

"Motor stage-1 dan stage-2 dari kendaraan pengangkut berfungsi dengan baik dan satelit berhasil terlepas dari kendaraan pengangkutnya, tetapi pada akhir jalurnya tidak mencapai kecepatan yang diperlukan untuk ditempatkan di orbit," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini, seperti dituliskan Al Jazeera, Senin (10/2).

Satelit itu adalah bagian dari program yang sebelumnya digambarkan Amerika Serikat (AS) sebagai "provokasi", dan akan digunakan untuk observasi ilmiah.

Menteri Telekomunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengakui kegagalan peluncuran satelit itu.

Dalam sebuah postingan di Twitter, ia mengakui akan mencobanya lagi. "Tapi kami tidak bisa dihentikan! Kami punya lebih banyak satelit besar Iran yang akan datang!" rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.