Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonomi Melemah Akibat COVID-19, Singapura Aktifkan Total Defense

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 14 Februari 2020, 08:50 WIB
Ekonomi Melemah Akibat COVID-19, Singapura Aktifkan <i>Total Defense</i>
Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen/Net
rmol news logo Pemerintah Singapura akan mengaktifkan strategi Total Defense untuk menghadapi wabah virus corona (COVID-19). Salah satunya dengan memberikan bantuan agar ekonomi tetap berfungsi dan berjalan stabil.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, ketika berpidato saat Total Defense Day, Jumat (14/2). Ekonomi, bagi Singapura, adalah bagian dari sistem pertahanan total.

"Bahkan ketika kita berurusan dengan wabah virus, kita harus memastikan bahwa ekonomi kita dapat berfungsi untuk menjaga pekerjaan dan mata pencaharian bagi Singapura," ujar Ng Eng Hen seperti dimuat Channel News Asia.

"Pemerintah akan bekerja dengan perusahaan dan serikat pekerja untuk memastikan bahwa pengurangan jumlah pekerja dijaga tetap maksimum," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Singapura, Heng Swee Keat, akan memberikan rincian anggaran untuk meminimalkan kerugian akibat wabah virus corona pada 18 Februari mendatang.

Dari informasi yang didapatkan, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar 77 juta dolar Singapura atau setara Rp 761 miliar (Rp 9.888/dolar Singapura) untuk membantu sektor transportasi, termasuk taksi.

Singapore Tourism Board (STB) juga menyatakan akan menghapuskan biaya lisensi untuk hotel, agen perjalanan dan pemandu wisata, serta membiayai biaya pembersihan hotel yang mengakomodasi pasien positif ataupun suspect.

Data dari STB menunjukkan, sektor pariwisata mendapatkan hantaman yang luar biasa dari wabah virus corona. Tahun ini, kedatangan pengunjung diperkirakan akan turun sebesar 25 hingga 30 persen.

Kendati begitu, Ng Eng Hen mengatakan Singapura pasti bisa menghadapi situasi ini. Terlebih pada 2003, Singapura juga pernah mampu mengatasi wabah serupa, yaitu Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

"Kami ingat bagaimana SARS menyebabkan penyakit dan kematian. Ketakutan akan terinfeksi mencengkeram warga di mana-mana dan itu melumpuhkan ekonomi. Turis berhenti bepergian dan orang-orang tetap di rumah. Akibatnya, pekerjaan hilang dan penghematan meningkat," ujarnya

"Tetapi di Singapura, kami melakukan reli melalui Total Defense, tetap bersatu mengatasi krisis, agar muncul secara utuh dan lebih kuat," pungkas Ng Eng Hen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA