Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Juan Guaido Masih Bebas, Maduro: Hari Itu Belum Tiba, Tapi Pasti Akan Tiba!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 15 Februari 2020, 10:41 WIB
Juan Guaido Masih Bebas, Maduro: Hari Itu Belum Tiba, Tapi Pasti Akan Tiba!
Juan Guadio dan Maduro/Net
rmol news logo Hingga saat ini pengadilan belum juga memerintahkan penahanan terhadap tokoh oposisi Juan Guaido. Presiden Venezuela Nicolas Maduro memperingatkan bahwa waktu itu akan tiba.

Maduro sangat yakin, suatu kali nanti pengadilan Venezuela akan memutuskan Guadio masuk penjara untuk semua kejahatan yang dia lakukan, dan tidak ada yang bisa menahan itu.

"Hari itu belum datang," katanya kepada media, seperti diberitakan Al Arabiya, Sabtu (15/2),  "Tapi itu akan datang!"

Maduro membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan pers internasional.

Sementara itu, Guaido baru kembali dari perjalanannya ke Amerika dan Eropa. Guaido telah melanggar perintah pengadilan Venezuela yang melarangnya meninggalkan negara itu. Pihak  migrasi membiarkan Guaido masuk ke negara itu saat  tiba dengan penerbangan komersial di bandara internasional utama Venezuela, beberapa hari lalu.

Lawan Maduro menyatakan, Maduro tidak bisa menentukan pengadilan atas kemauanna sendiri walaupun ia seorang pemegang kekuasaan.
 
Perjalanan Guaido menandai kedua kalinya ia melakukan perjalanan ke luar Venezuela meskipun dilarang. Pada kedua kesempatan itu, ia diizinkan kembali ke negara tersebut.

Kisruh politik Venezuela kian pelik. Juan Guaido, mendeklarasikan diri secara sepihak sebagai pemimpin interim negara Amerika Selatan itu dan menentang kepemimpinan Nicolas Maduro.

Perjalanan internasional Guaido yang terbaru adalah upaya untuk menopang dukungan.

Amerika Serikat segera mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela tak lama setelah politikus 36 tahun itu mendeklarasikan diri. Washington berjanji akan menggunakan "kekuatan ekonomi dan diplomatiknya" untuk memulihkan demokrasi Venezuela.

Langkah AS diikuti sejumlah negara Amerika Latin, seperti Brasil, Kolombia, dan Argentina.

Meski terus ditekan agar turun dari kursi presiden , Maduro masih mendapat dukungan dari para loyalisnya untuk bertahan.

Dari luar negeri, Rusia dan Turki sama-sama menegaskan masih mengakui Maduro sebagai pemimpin sah Venezuela. Moskow bahkan menuduh AS ingin merebut kekuasaan di Venezuela dan memperingatkan intervensi militer. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA