Dari kubu Partai Republik, Presiden AS Donald Trump dipastikan untuk kembali bertarung setelah Senat mengagalkan upaya impeachment terhadap dirinya. Sementara itu, Partai Demokrat masih gamang dalam mendapatkan kandidat yang cocok dan dapat dipertandingkan dengan petahana.
Nah, sebagai negara yang sering menjadi target kebijakan luar negeri AS, Iran pada dasarnya memiliki perhatian terhadap pemilu di Negeri Paman Sam. Karena hasil pemilu di AS nanti pasti akan punya dampak terhadap mereka. Terlebih beberapa waktu lalu, hubungan Iran dan AS berada di titik terburuk.
Kendati begitu, Presiden Iran Hassan Rouhani dengan tegas menyatakan, pihaknya tidak mempedulikan politik dalam negeri AS. Alih-alih, Rouhani hanya ingin lebih berfokus kepada kepentingan nasional Iran.
"Partai yang berkuasa di Amerika Serikat tidak masalah bagi kami. Yang penting bagi kami adalah kepentingan nasional kami sendiri," tegas Rouhani dalam konferensi pers di Teheran, Minggu (16/2) seperti dimuat
Press TV.Rouhani mengatakan, para pemimpin AS saat ini tengah berada dalam pengaruh Israel dan beberapa negara lainnya di kawasan itu. Dengan demikian, AS akan selalu memberikan tekanan kepada Iran, meski sebenarnya mereka gagal untuk membuat Iran tunduk.
"Ada dan masih ada dua kelompok (politisi) di Amerika Serikat," ujar Rouhani merujuk dua partai penguasa AS.
"Satu kelompok percaya menekan Iran untuk mengarahkan Iran ke jalur yang mereka inginkan, dan kelompok lain percaya Iran lebih kuat dari yang mereka pikirkan," tambahnya merujuk pada Partai Republik di bawah kepemimpinan Trump yang keras dan Partai Demokrat yang berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: