"Saat ini tidak ada sinyal, tidak ada indikasi kita berurusan dengan Covid-19 di sana," ujar Kepala Program Darurat WHO, Dr. Mike Ryan dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, seperti dimuat
Reuters, Selasa (18/2).
Meski belum ada indikasi virus tersebut, WHO telah memprioritaskan bantuan peralatan dan pasokan pelindung ke Korea Utara yang akan dikirim pekan ini.
"Seperti yang anda bayangkan, pemerintah sangat cemas seperti halnya pemerintah lain. Untuk membuat persiapan dan mencari bantuan teknis dan operasional, kami siap untuk membantu mereka," kata Ryan.
Pada pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS pun menyatakan keprihatinannya perihal kemungkinan masuknya Covid-19 ke Korea Utara. Deplu AS juga siap untuk memfasilitasi Korea Utara.
Sejumlah media Korea Selatan sebelumnya melaporkan ada beberapa kasus Covid-19 di Korea Utara. Bahkan mereka menduga virus tersebut sudah sampai merenggut nyawa negara pimpinan Kim Jong Un itu.
Hal senada juga dikawatirkan para ahli. Mereka khawatir bila wabah Covid-19 masuk ke Korea Utara mengingat sumber daya negara tersebut dianggap kurang.
Namun, pada Selasa kemarin, surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun menyatakan bahwa virus Covid-19 belum masuk ke negaranya.
Sejak kemunculan wabah di beberapa negara, Korea Utara juga sudah menutup pintu masuk dari China. Pemerintah juga telah melakukan simulasi karantina selama sebulan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: