Para pemimpin G-20 juga melakukan hal serupa. Hanya saja tujuannya berbeda, yaitu untuk mengatasi dampak wabah terhadap perekonomian global.
Dimuat
Reuters, per Jumat (21/2), pasar Asia mulai merosot. Jepang dan Singapura yang menjadi dua hotspot wabah juga sudah di ambang resesi. Sementara Korea Selatan sudah menyatakan ekspornya ke China merosot dalam 20 hari terakhir.
Kendati begitu, ketika para menteri keuangan G20 bersiap untuk bertemu, Dana Moneter Internasional (IMF) menganggapnya sebagai pertemuan yang masih terlalu dini.
"Kami masih berharap bahwa dampaknya akan menjadi kurva berbentuk V dengan penurunan tajam di China dan rebound tajam setelah penahanan virus," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
"Tapi kami tidak mengecualikan bahwa itu bisa berubah menjadi skenario yang berbeda seperti kurva U di mana dampaknya agak lebih lama," tambahnya.
Saat ini, China sendiri sudah memiliki lebih dari 75.400 kasus dengan 2.236 di antaranya meninggal dunia. Covid-19 juga telah muncul di sekitar 26 negara dan wilayah di luar China dengan 11 kematian di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: