Para korban, termasuk dua bocah lelaki berusia 15 tahun, sebagian besar berasal dari dua provinsi di utara Vietnam, di mana banyak terdapat pengangguran, kekerasan, dan kondisi lingkungan yang buruk, yang membuat mereka pergi bermigrasi.
Salah satu tersangka adalah warga Vietnam yang tinggal di China. Ia didakwa membuat profil 67 imigran dari berbagai wilayah di Vietnam agar mereka dapat pekerja secara ilegal di Inggris dan Eropa.
Salah satu korban tewas dalam truk di Inggris itu adalah Pham Thi Tra My, 26.
"Mereka mengontak korban pada akhir Juni 2019 dan menagih sebanyak 22 ribu dolar AS sebagai imbalan membuat profil imigrasi. Pada September korban di bawa ke Cina, Prancis dan Inggris," polisi setempat memberikan keterangannya, pada Jumat (21/2).
Penemuan 39 jenazah imigran di Inggris menunjukkan perdagangan manusia dari negara-negara miskin di Asia, Afrika dan Timur Tengah untuk dikirim negara-negara Barat.
Hasil otopsi menyimpulkan bahwa penyebab kematian sementara dari 39 orang adalah kombinasi dari hipoksia, kekurangan oksigen, dan hipertermia, terlalu panas, di ruang tertutup.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: