Rezaei, berbicara kepada media sesaat setelah memberikan suaranya pada pemilu parlemen yang berlangsung, Jumat (21/2). Ia menyebut pemilu ini sebagai suara hati para simpatisan dari Revolusi Islam.
"Kehormatan bagi kami semua untuk menjaga perbatasan Iran," ujarnya.
Lebih dari 57 juta orang dari seluruh pelosok Iran telah memenuhi syarat untuk ikut pemilihan yang berlangsung pada Jumat (21/2) waktu setempat. Jumlah pemilih kali ini lebih rendah diakibatkan banyaknya anak muda yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Para pemilih akan memilih 290 anggota parlemen dalam pemilihan pertama Iran sejak Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara besar, pada 2018. Pemilih juga akan memilih tujuh anggota Majelis Pakar.
Kepala polisi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Ashtari, yang bertugas mengamankan jalannya pemilu mengatakan, pemilu berjalan lancar dan ia tidak menemukan masalah keamanan selama proses pemilihan, melansir
Irna.
Ia meyakini, tidak ada yang bisa mengganggu pemilu parlemen di Iran ini.
Sejak beberapa bulan lalu pihaknya telah bekerja untuk lancarnya acara pemilu ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.