Data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) pada Minggu (23/2) menyebutkan, jumlah kasus terinfeksi corona di Italia mencapai 79 orang dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Guna meminimalisir penyebaran, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memberlakukan isolasi terhadap beberapa hotspot (titik-titik panas) di sana yang melarang adanya aktivitas keluar-masuk wilayah tersebut.
"Di zona-zona yang dianggap sebagai hotspot, baik masuk atau keluar tidak akan diizinkan tanpa izin khusus," kata Conte dalam konferensi pers seperti dimuat
Channel News Asia.
Lebih lanjut, Conte juga menambahkan bahwa bisnis dan sekolah di daerah tersebut akan ditutup.
Adapun beberapa titik panas di Italia meliputi wilayah Lombardia yang memiliki 39 kasus, Veneto 12 kasus, dan Roma 3 kasus. Surat kabar
Corriere della Sera melaporkan bahwa Covid-19 juga telah diidentifikasi di Milan, kota terbesar di Lombardia.
"Penularan virus ini sangat kuat dan sangat ganas," kata kepala kesehatan Lombardia, Giulio Gallera.
Pihak berwenang di wilayah utara Lombardy dan Veneto sendiri telah menutup sekolah-sekolah dan melarang acara-acara publik. Sementara itu, beberapa perusahan juga telah meliburkan para pekerja agar bisa tetap tinggal di rumah.
Pihak berwenang juga diketahui telah memerintahkan penundaan terhadap tiga pertandingan sepak bola Serie A pada hari ini.
Menurut Conte, pembatasan ketat ini hanya akan berlangsung selama beberapa minggu atau selama masa inkubasi. Totalnya ada sekitar 50.000 yang akan mendapatkan pembatasan ketat ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: