PH yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik (DAP), Partai Bersatu, dan Partai Amanah digadang-gadang akan terpecah menjadi dua kubu.
Partai Bersatu yang dibidani oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad diperkirakan akan membentuk koalisi baru bersama dua partai oposisi yang tergabung dalam aliansi politik Barisan Nasional.
Nantinya, yang akan bergabung dengan Partai Bersatu besutan Mahathir adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS), serta Gabungan Partai Serawak (GPS).
Bukan hanya itu, dalam internal partainya sendiri, PKR tengah dilanda krisis. Saat ini ada dua kubu di sana, yakni Presiden PKR, Anwar Ibrahim (suami Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail) dan Wakil Presiden PKR, Mohamed Azmin Ali.
Dengan koalisi baru ini, Mahathir diperkirakan akan mendapatkan minimal 115 kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
Namun bagaimana dengan nasib Pakatan Harapan?Dikatakan oleh Dosen Studi Internasional Universitas Malaysia Utara (UUM), Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd Sani bahwa posisi pemerintah Selangor dan Negeri Sembilan bergantung pada dukungan anggota majelis PKR yang mendukung baik Anwar atau Azmin.
Dimuat
Berita Harian, Azizuddin mengungkapkan, PH hanya akan bisa mengendalikan Penang, di mana wilayah tersebut dikuasai oleh DAP. Sementara untuk Perak, Kedah, dan Selangor kemungkinan besar akan berubah dengan dukungan terhadap Azmin yang kuat di sana.
"Dalam hal terjadi perubahan (Pemerintah Federal), perubahan pemerintah negara bagian di Kedah dan Perak tidak bisa dihindari dan Selangor kemungkinan akan berubah karena Azmin memiliki dukungan kuat," papar Azizuddin.
"Hanya Penang yang diharapkan aman karena mayoritas anggota dewan negara dikendalikan oleh DAP, karena negara bagian lainnya tergantung pada anggota dewan PKR yang akan mendukung Anwar atau Azmin," tambahnya.
Untuk saat ini pun, PH tidak bisa mengandalkan Partai Amanah Nasional (Amanah) karena tidak memiliki kursi yang lebih banyak dari DAP dan PKR.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: