Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belajar Dari Pengalaman, Taiwan Punya Langkah Pencegahan Wabah Corona Berstandar Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 25 Februari 2020, 17:54 WIB
Belajar Dari Pengalaman, Taiwan Punya Langkah Pencegahan Wabah Corona Berstandar Internasional
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sistem penanganan wabah virus corona baru (Covid-19) yang dilakukan oleh Taiwan sudah berstandar internasional. Dengan sigap, pemerintah Taiwan menerapkan langkah-langkah pencegahan epidemi.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Taipei Economic and Trande Office (TETO) dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/2).

Per Senin (24/2), Taiwan memiliki 28 kasus positif corona. Angka ini relatif lebih kecil dibandingkan negara-negara tetangga China daratan lainnya.

Bukan hanya masyarakat Taiwan, pemerintah juga menjamin keamanan medis dan kesehatan dari 300 ribu warga negara Indonesia (WNI) serta warga asing lainnya yang bekerja, menetap, dan belajar di sana.

Dalam hal pencegahan, TETO mengungkapkan, Taiwan telah membentuk sistem pencegahan epidemi nasional yang lengkap. Semuanya dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat.

"Di antaranya pemantauan epidemi elektronik, karantina perbatasan yang ketat, sistem lengkap pencegahan epidemi komunitas, peralatan medis canggih, persiapan bahan anti-epidemi yang memadai, kampanye pencegahan epidemi singkat, latihan pencegahan epidemi tahunan dan lain lain," kata TETO.

Dengan pengalaman dalam mengatasi epidemi seperti kolera, malaria, cacar, dan TBC dalam 60 tahun terakhir, Taiwan secara bertahap telah membentuk mekanisme pencegahan epidemi yang lengkap. Apalagi setelah wabah SARS 2003, Taiwan terus meningkatkan pola pencegahan epidemi.

Buktinya, sejak wabah virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir Desember ini terjadi. Taiwan dengan cepat mengadakan pertemuan dengan para ahli dan mengambil langkah-langkah untuk memblokir masuknya virus per awal Januari.

Pemerintah bahkan punya cara untuk mengatasi pembelian masker secara besar-besaran oleh masyarakat yang merasa panik, yaitu dengan "sistem nama asli". Sejak 6 Februari, semua orang di Taiwan mendapatkan pembatasan pembelian masker.

"Semua orang dapat pergi ke apotek dan pusat kesehatan dengan "kartu asuransi kesehatan" untuk membeli masker sesuai jatah pembagian yang telah ditentukan, sehingga orang tidak perlu khawatir tidak bisa membeli masker, dan harga tidak akan naik sewenang-wenang seperti di negara lainnya," papar TETO.

Untuk warga negara asing, pembelian masker dilakukan dengan menunjukkan kartu izin tinggal atau kartu asuransi kesehatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA