Dalam sebuah konferensi pers di Thristle Hotel, Johor Bahru, pada Rabu (26/2), Ketua Amanah cabang Johor, Aminolhuda Hassan, menekankan tidak ada satupun dari 9 anggota dewan negara bagian Johor yang telah menyebrang ke BN.
Sebelumnya, Kepala BN Johor, Hasni Mohamad pada Selasa (25/2), mengaku pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk mengambil alih pemerintahan negara bagian Johor. Hasni mengklaim, BN sudah memiliki jumlah yang cukup untuk membentuk pemerintahan.
Khususnya setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang didirikan Mahathir ikut bergabung, membawa 5 anggota dari Amanah dan Partai Keadilan Rakyat (PKR).
"Johor Amanah sepenuhnya menolak klaim Datuk Hasni Mohammad bahwa ada anggota dewan kursi Amanah yang telah bergabung dengan aliansi BN-PAS (Partai Islam se-Malaysia)," tegas Aminolhuda seperti dimuat
Channel News Asia.
"Pernyataan itu adalah upaya putus asa dari mereka untuk mengambil keuntungan dari situasi politik saat ini. Kami berpegang teguh pada prinsip menghormati mandat rakyat," tambahnya.
BN sendiri adalah aliansi oposisi yang terdiri dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan PAS, serta Gabungan Partai Serawak (GPS).
Setelah Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, PPBM juga ikut keluar dari koalisi PH. Disinyalir, PPBM mengumpulkan kekuatan dengan BN untuk membentuk pemerintahan baru.
Selain itu, ada 11 anggota PKR, termasuk Wakil Ketua Umum Mohamed Azmin Ali yang dipecat dari PKR dan PH karena dianggap telah berkhianat.
Saat ini, Johor yang merupakan negara bagian terbesar ke-5 di Malaysia tengah diperebutkan. Ada 56 anggota parlemen Johor. Komposisinya, UMNO 16 kursi, PAS 1 kursi, PPBM 11 kursi, DAP (Partai Aksi Demokratik) 14 kursi, Amanah 9 kursi, dan PKR 5 kursi.
Untuk memenangkan suara mayoritas, BN setidaknya membutuhkan 29 kursi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.