Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jepang Liburkan Sekolah Hingga Awal April

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Februari 2020, 07:42 WIB
Jepang Liburkan Sekolah Hingga Awal April
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah meminta semua sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Jepang untuk tutup mulai hari Senin (2/3) sampai akhir liburan musim semi di awal April, di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus corona baru.

Dalam pertemuan gugus tugas, Perdana Menteri Shinzo Abe, yang belakangan banyak menerima kritik karena dianggap tidak banyak berbuat untuk penanganan musibah ini, mengatakan bahwa langkah ini ditempuhnya untuk keselamatan anak-anak.

"Menjadi prioritas pemerintah untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak. Kami akan meminta semua SD, Sekolah Menangah Pertama (SMP) dan SMA di penjuru Jepang untuk tutup sementara mulai 2 Maret hingga libur musim semi," ujar Abe, melansir Kyodo News, Jumat (28/2).

Di depan gugus tugas penanganan virus corona, Abe menyampaikan bahwa saat-saat ini menjadi hal yang genting untuk segera memutuskan menutup sekolah. Selama libur, anak-anak itu harus berada di dalam rumah.

"Pekan mendatang atau dua pekan ini adalah masa sangat penting," kata Abe.

Tahun ajaran sekolah di Jepang berakhir pada Maret, dengan liburan musim semi biasanya dimulai pada pekan terakhir Maret.

Langkah pemerintah meliburkan sekolah juga membuat para orang tua bingung. Di Jepang, ketika anak libur, orangtua harus ekstra mencari pengasuh untuk menemani anak-anak di rumah.

Warganet pun menuliskan komentarnya di media sosial.

"Perasaan saya sejujurnya, semua sekolah tutup? Penting untuk melindungi anak, tapi apa yang terjadi jika mereka memiliki orang tua yang bekerja?" tweet @Kogoro1982

Pemerintah Osaka memberikan laporan adanya kasus baru seorang  wanita yang bekerja sebagai pemandu bus wisata yang kembali terinfeksi virus corona. Dia dites positif setelah sempat pulih dari infeksi sebelumnya.

Kasusnya yang pertama diketahui di Jepang itu menunjukkan masih banyak hal yang tak diketahui tentang virus itu, saat kekhawatiran muncul tentang penyebaran virus ke penjuru dunia.

Jumlah kasus di Jepang meningkat menjadi lebih dari 200 pada Kamis (27/2), naik dari data resmi 186 pada Rabu (26/2). Di pulau Hokkaido, 15 kasus baru, termasuk dua anak berumur di bawah 10 tahun telah terkonfirmasi.

Pemerintah meminta pertemuan besar dan acara olahraga dibatalkan atau dibatasi selama dua pekan untuk mencegah penyebaran wabah. Namun, pemerintah berjanji Olimpiade Musim Panas 2020 akan tetap berlangsung di Tokyo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA