WHO telah menyarankan pelarangan terbang bagi beberapa negara dari dan ke China. Tetapi larangan tersebut tidak diindahkan oleh Pemerintah Italia.
Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, mengatakan informasi yang salah telah merusak negara itu ketika ia mencoba untuk menenangkan kepanikan virus corona.
"Informasi menyesatkan mengenai wabah itu akan lebih merusak bagi Italia dibandingkan risiko wabah virus itu sendiri. Hanya 0,1 persen dari negara ini yang mengalaminya," ungkap Luigi Di Maio saat konferensi pers. Pernyataan ini dianggap meremehkan risiko virus tersebut, melansir
The Guardian, Kamis (27/2)
Virus corona (Covid-19) terus menyebar ke penjuru Eropa. Italia dianggap pusat penyebarannya. Hingga Kamis (27/2), sebanyak 650 kasus yang tertular vurs ini dan angka kematian sejumlah
17 orang.
Analis memperingatkan wabah itu akan merusak ekonomi Italia yang sudah memburuk, menuju resesi keempat dalam 12 tahun.
Sepuluh kota di wilayah Lombardy dan satu di Veneto telah diisolasi sejak Minggu lalu ketika Italia berusaha menahan virus corona.
"Tanpa ingin mengabaikan wabah yang terjadi, hanya lebih dari 10 kota dari 7.904 yang terdampak wabah ini," kata Di Maio. "Dan semua kasus yang kami temukan di luar radius ini disebabkan oleh wabah di wilayah Lombardy dan Veneto."
Beberapa negara lain, termasuk Inggris, AS, Irlandia, dan Israel, telah memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Italia kecuali untuk suatu hal penting. Dan saat kembali, mereka diharapkan mengkarantina diri sendiri di rumah.
Ribuan turis telah membatalkan perjalanan ke Italia. Israel telah mengumumkan tidak ada perjalanan dari dan ke Italia setelah salah satu warganya dites positif terkena virus setelah kembali dari negara itu.
Sebuah kapal pesiar yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan Italia, MSC, yang mengangkut lebih dari 4.000 orang ditolak dari dua pelabuhan di Karibia pada hari Rabu karena ketakutan akan virus corona. Sementara itu, universitas di AS sudah mulai membatalkan program studi di Italia.
Venesia, yang biasanya dipenuhi turis, menjadi sangat sepi. Pariwisata Italia terpukul atas wabah ini. Milan, pusat mode Italia juga terkena imbasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: