Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan Think Tank Australia, 80 Warga Uighur Kerja Paksa Di China Untuk Pasok 83 Merek Top Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 02 Maret 2020, 23:14 WIB
Laporan Think Tank Australia, 80 Warga Uighur Kerja Paksa Di China Untuk Pasok 83 Merek Top Global
Ilustrasi pekerja pabrik di China/Net
rmol news logo Puluhan ribu warga Uighur di China dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang tampak seperti kerja paksa di sejumlah pabrik di negara tersebut. Pabrik-pabrik tersebut merupakan pemasok bagi 83 merek global.

Begitu kata sebuah lembaga think tank Australia, Institut Strategi Strategis Australia (ASPI) dalam laporan terbarunya yang dirilis Minggu (2/3). Laporan tersebut dibuat dengan mengutip dokumen pemerintah dan laporan media lokal soal kasus tersebut.

Hasilnya, mereka mengidentifikasi jaringan setidaknya 27 pabrik di sembilan provinsi China di mana lebih dari 80 ribu warga Uighur dari wilayah barat Xinjiang telah dipindahkan.

"Dalam kondisi yang sangat menyarankan kerja paksa, warga Uighur bekerja di pabrik-pabrik yang berada dalam rantai pasokan setidaknya 83 merek global terkenal di sektor teknologi, pakaian dan otomotif, termasuk Apple, BMW, Gap, Huawei, Nike, Samsung , Sony dan Volkswagen," begitu bunyi laporan ASPI tersebut, seperti dimuat Reuters.

Laporan yang sama menyebutkan bahwa pemindahan tenaga kerja Uighur dari Xinjiang ke pabrik-pabrik itu adalah bagian dari program yang disponsori negara.

Dalam laporan itu dijelaskan bahwa warga Uighur dipaksa bekerja dan menjalani kehidupan yang keras dan terpisah, dilarang mempraktikkan agama, dan diharuskan untuk berpartisipasi dalam kelas bahasa mandarin.

Bukan hanya itu, laporan tersebut juga mengatakan bahwa warga Uighur dilacak secara elektronik dan dilarang kembali ke rumahnya di Xinjiang.

Sementara itu, 83 merek global yang disebutkan dalam laporan ASPI itu disebut dapat bekerja secara langsung dengan pabrik atau sumber bahan dari pabrik.

Salah satu pabrik, O-Film Technology Co Ltd, yang telah memproduksi kamera untuk iPhone, Apple Inc, menerima 700 pekerja Uighur sebagai bagian dari program pemindahan itu pada tahun 2017 lalu. Hal itu merujuk pada sebuah artikel media lokal yang dikutip oleh laporan itu.

Menanggapi hal tersebut, pihak Apple berjanji akan melakukan tinjauan lebih jauh.

"Apple berdedikasi untuk memastikan bahwa setiap orang dalam rantai pasokan kami diperlakukan dengan bermartabat dan rasa hormat yang layak mereka terima. Kami belum melihat laporan ini tetapi kami bekerja sama dengan semua pemasok kami untuk memastikan standar tinggi kami ditegakkan," begitu keterangan yang dirilis Apple, seperti dimuat Reuters (Senin, 2/3). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA