Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020 Akan Jadi Terendah Sejak Krisis 2008-2009

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 05 Maret 2020, 17:22 WIB
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020 Akan Jadi Terendah Sejak Krisis 2008-2009
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva/Net
rmol news logo Wabah virus corona (Covid-19) semakin berdampak pada perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi global untuk 2020 diproyeksikan akan menjadi paling lambat sejak krisis keuangan pada 2008 hingga 2009.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva pada Rabu (4/3).

Menurut Georgieva, IMF saat ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2020 berada di bawah angka 2,9 persen (angka pertumbuhan ekonomi global untuk 2019). Di mana itu akan menjadi angka terendah sejak krisis global pada 2009 yang hanya mendapatkan angka 0,7 persen.

Sebelumnya, IMF sendiri memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi global untuk 2020 senilai 3,3 persen. Itu merupakan proyeksi ketika ketegangan antara Amerika Serikat dan China mereda.

Kendati begitu, Georgieva mengatakan, dalam pekan-pekan mendatang, IMF bisa memperbarui prediksi-prediksi tersebut dengan melihat berbagai perkembangan di dunia. Namun, ia menolak untuk mengatakan apakah krisis kesehatan akibat wabah Covid-19 bisa mendorong dunia ke dalam resesi.

"Pertumbuhan global pada 2020 akan turun di bawah tingkat tahun lalu, tetapi seberapa jauh itu akan jatuh dan berapa lama dampaknya masih sulit diprediksi," kata Georgieva seperti dilansir Al Jazeera.

Saat ini, IMF sendiri mengaku telah menyediakan 50 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 709 triliun (Rp 14.191/dolar AS) sebagai dana darurat untuk membantu negara-negara miskin dan menengah dalam menghadapi epidemi.

Sekitar 10 miliar dolar AS atau Rp 141 triliun dapat diakses oleh negara-negara termiskin tanpa bunga hingga 10 tahun. Sementara 40 miliar dolar AS atau Rp 567 triliun dapat diakses oleh negara berpenghasilan menengah dengan bunga rendah hingga 5 tahun.

Namun, IMF menyatakan, negara-negara dengan pasar berkembang yang besar seperti Brasil, China, dan India tidak memenuhi syarat untuk memenuhi bantuan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA