Penghapusan dilakukan pekan ini karena iklan tersebut dinilai melanggar kebijakan perusahaan terhadap informasi yang salah soal sensus pemerintah.
Iklan kampanye Trump itu sendiri meminta pengguna untuk mengisi "Sensus Distrik Kongres 2020 Resmi". Iklan itu berasal dari halaman resmi Trump serta Wakil Presiden Mike Pence di Facebook dengan tautan ke survei di situs web kampanye resmi.
"Kami membutuhkan orang Amerika Patriotik seperti Anda untuk merespons sensus ini, sehingga kami dapat mengembangkan strategi kemenangan untuk Negara Anda," begitu bunyi iklan tersebut.
Menanggapi iklan semacam itu, pendukung hak-hak sipil kemudian mendorong Facebook untuk menghapus iklan itu karena dinilai melanggar kebijakan. Facebook pun mengonfirmasi bahwa iklan itu ditinjau ulang.
"Ada kebijakan yang dibuat untuk mencegah kebingungan di sekitar Sensus resmi Amerika Serikat dan ini adalah contoh dari yang ditegakkan," kata juru bicara Facebook Andy Stone dalam sebuah pernyataan (Kamis, 5/3), seperti dimuat
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: