Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kendaraan Bertema Komodo Melintas Di Jalanan Ekuador

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 10 Maret 2020, 08:39 WIB
Kendaraan Bertema Komodo Melintas Di Jalanan Ekuador
Kendaraan bertema Komodo/Ist
rmol news logo Kendaraan hias bertema Komodo, Sasando, dan Danau Kelimutu melintas di jalanan Ambato, Ekuador pada tanggal 21 hingga 25 Februari lalu.

Kendaraan-kendaraan itu memang dibuat oleh delegasi Indonesia dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ikut berpartisipasi dalam acara Festival Buah dan Bunga dan Festival Folklor ke-69 di Ekuador. Delegasi ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Adreanus Nae Soi.

Kendaraan hias ini dibuat dari berbagai macam jenis bunga, buah dan aneka kacang-kacangan yang menarik perhatian ratusan ribu pengunjung yang hadir dalam 2 parade siang dan malam pada tanggal 23 hingga 24 Februari 2020.
 
Selain penampilan kendaraan hias, tim Indonesia juga menampilkan sejumlah tarian dan musik Sasando oleh 16 siswi dari Sumba Timur, NTT. Penampilan tari dan musik ini berlangsung terus menerus dalam parade sepanjang 5 km di jalan-jalan utama Kota Ambato.

Penampilan Indonesia melalui siswi dari Sumba Timur lewat tarian dan musik Sasando khas NTT yang didukung oleh Pemerintah NTT dan Dekranasda NTT tersebut mampu menghipnotis ribuan penonton.

Tarian khas NTT yang dibawakan oleh siswi Sumba Timur antara lain Tari Alor, Tari Rote, Tari Pa’aka, Tari Flobamora, Tari Gemu Fa Mi Re dan tarian tradisional khas NTT lainnya.

Sedangkan untuk penampilan musik Sasando dibawakan oleh Kezia Daniele Nasution yang juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat Ambato karena penampilan dari Indonesia tentu berbeda dari peserta lainnya yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Selain penampilan tari dan musik, Indonesia juga turut berpartisipasi dalam festival kerajinan tangan oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Quito dan Dekranasda NTT.

Beragam cendera mata dan kain batik dan kain tenun khas NTT serta aksesoris lainnya ditampilkan di stand Indonesia. Semua itu langsung diburu oleh pengunjung. Bahkan mereka sampai membuat antrian panjang.

Tidak hanya Indonesia, festival juga diikuti oleh wakil dari berbagai negara yaitu Ekuador, Costa Rica, Mexico, Bolivia, dan masyarakat otonomi Paiz Vasco (Spanyol).

Menurut Dubes RI Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono, keikutsertaan Indonesia ini menjadi kesempatan emas untuk lebih memperkenalkan Indonesia dalam bidang pariwisata, budaya dan perdagangan.

“Saat ini sudah dikenal dan akan semakin oleh masyarakat Ekuador. Tidak saja dari Ambato namun juga berbagai daerah lain di Ekuador,” terangnya kepada redaksi, Selasa (10/3).

Sementara itu Wakil Gubernur NTT dalam kesempatan memimpin delegasi NTT dalam Festival Buah dan Bunga ke-69 di Ambato, juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait upaya konservasi di Galapagos yang kemungkinan dapat diterapkan untuk melakukan pelestarian alam dan juga Komodo di NTT.

Dalam kesempatan itu Wagub Josef Adreanus Nae Soi berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan anggota Dewan Pengurus Yayasan Charles Darwin, Gubernur Galapagos dan Pengelola Taman Nasional Galapagos.

Dia juga berkesempatan melihat langsung bagaimana Pemerintah Ekuador mengelola pariwisata dan konservasi alam di Galapagos. Ke depan diharapkan kedua pihak dapat saling bekerjasama dalam pengelolaan pariwisata dan konservasi alam ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA