Demikian isi dari sebuah artikel bertajuk "Saudi princes' detentions sent a message: don't block my path to the throne" yang diunggah oleh
Reuters pada Senin (9/3).
Dalam artikel tersebut Reuters mengaku mendapatkan informasi dari empat sumber kerajaan yang memiliki pengetahuan terkait situasi kerajaan terkini.
Pekan lalu, Jumat (6/3), saudara Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz beserta dua keponakan Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Nayef dan Pangeran Nawaf bin Nayef ditahan dengan dugaan percobaan "kudeta kerajaan".
Mereka ditangkap karena dianggap berperan untuk menghalangi kenaikan takhta Mohammed bin Salman (MbS) sebagai Putra Mahkota pada 2017.
MbS sendiri menjadi Putra Mahkota setelah menggulingkan Mohammed bin Nayef.
Para pangeran senior Kerajaan Arab Saudi tersebut saat ini, ditahan di vila-vila kerajaan di Riyadh, beberapa diizinkan untuk menghubungi keluarga mereka.
Dalam artikel tersebut, Reuters berdasarkan dua sumber menyatakan langkah penangkapan terjadi seiring dengan semakin dekatnya prosesi kenaikan takhta di mana MbS khawatir Ahmed dan Mohammed bin Nayef dapat menggantikan dirinya.
"Ini adalah persiapan untuk mentransfer kekuasaan. Ini adalah pesan yang jelas kepada keluarga bahwa tidak ada yang bisa mengatakan 'Tidak' atau berani menentangnya," ujar seorang sumber.
Hingga saat ini, pihak berwenang Arab Saudi sendiri belum mengonfirmasi atau pun mengomentari penahanan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: