Minggu (15/3), lusinan bikers berbalut kulit dari klub Tu Tangata menampilkan haka Maori tradisional di luar masjid Al Noor.
Mereka disambut oleh imam masjid Gamal Fouda. Salah satu korban yang berhasil selamat dalam penembakkan massal itu adalah Mazharuddin Syed Ahmed.
Dalam sebuah pernyataannya, Ahmed mengatakan aksi yang dilakukan oleh warga Christchurch bukan lah tradisi muslim, melainkan hanya peringatan masyarakat akan insiden penuh luka pada 2018 itu.
"Tentu saja, kami kehilangan teman-teman, keluarga, orang-orang, dan komunitas yang kami cintai. Tapi kami juga melihat banyak hal baik yang keluar darinya. Jadi melihat bagian positif dari itu. Hari ini, merupakan keistimewaan berada di negara ini," ujarnya seperti dimuat
AP.
Pada Sabtu (14/3), Perdana Menteri Jacinda Ardern sendiri memutuskan telah membatalkan acara peringatan penembakan tersebut yang direncanakan akan berlangsung besar-besaran di Arena Horncastle.
Itu dilakukan Ardern untuk mencegah penyebarluasan virus corona baru (Covid-19). Di mana saat ini Selandia Baru telah memiliki 8 kasus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: