Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Peringatan Publik Dibatalkan, Warga Christchurch Tetap Beri Penghormatan Pada Korban Peristiwa Penembakan Masjid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 15 Maret 2020, 15:21 WIB
Meski Peringatan Publik Dibatalkan, Warga Christchurch Tetap Beri Penghormatan Pada Korban Peristiwa Penembakan Masjid
Penghormatan warga Christchurch kepada korban penembakan massal/Net
rmol news logo Warga Christchurch masih berusaha melakukan aksi untuk menghormati 51 jemaah masjid yang terbunuh dalam masjid meski Selandia Baru sudah memberlakukan larangan pertemuan publik.

Minggu (15/3), lusinan bikers berbalut kulit dari klub Tu Tangata menampilkan haka Maori tradisional di luar masjid Al Noor.

Mereka disambut oleh imam masjid Gamal Fouda. Salah satu korban yang berhasil selamat dalam penembakkan massal itu adalah Mazharuddin Syed Ahmed.

Dalam sebuah pernyataannya, Ahmed mengatakan aksi yang dilakukan oleh warga Christchurch bukan lah tradisi muslim, melainkan hanya peringatan masyarakat akan insiden penuh luka pada 2018 itu.

"Tentu saja, kami kehilangan teman-teman, keluarga, orang-orang, dan komunitas yang kami cintai. Tapi kami juga melihat banyak hal baik yang keluar darinya. Jadi melihat bagian positif dari itu. Hari ini, merupakan keistimewaan berada di negara ini," ujarnya seperti dimuat AP.

Pada Sabtu (14/3), Perdana Menteri Jacinda Ardern sendiri memutuskan telah membatalkan acara peringatan penembakan tersebut yang direncanakan akan berlangsung besar-besaran di Arena Horncastle.

Itu dilakukan Ardern untuk mencegah penyebarluasan virus corona baru (Covid-19). Di mana saat ini Selandia Baru telah memiliki 8 kasus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA