Itu adalah langkah baru yang dilakukan seiring dengan pembatasan pergerakan warga yang dilakukan oleh negara-negara di Uni Eropa untuk memerangi wabah virus corona (Covid-19).
"Ini akan memungkinkan waktu yang cukup untuk menerapkan kondisi kesehatan dan keselamatan yang ketat dalam hal kebersihhan, pembersihan, dan jarak sendiri, sambil meningkatkan efisiensi operasi di bawah kondisi kerja yang baru," demikian pernyataan Airbus seperti dimuat
, Selasa (17/3).
Sementara itu, pada Senin (16/3), Reuters melaporkan, Airbus memang telah menyusun rencana darurat untuk memperlambat atau menghentikan produksi jika Prancis dihadapkan pada penguncian atau lockdown.
Data dari Johns Hopkins Center for Systems Science and Engineering (CSSE), jumlah kasus corona di seluruh dunia sudah mencapai angka 182. 424 yang tersebar di 155 negara/wilayah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: