Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Nowruz, Menlu Zarif: Sanksi AS Persulit Iran Dapatkan Obat-obatan Dan Peralatan Medis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 19 Maret 2020, 18:02 WIB
Jelang Nowruz, Menlu Zarif: Sanksi AS Persulit Iran Dapatkan Obat-obatan Dan Peralatan Medis
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif/Repro
rmol news logo Besok atau tepatnya Jumat (20/3), Iran merayakan Nowruz atau tahun baru Persia sekaligus datangnya musim semi.

Namun berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya, Nowruz kali ini harus diisi dengan serangkaian beban yang belum pernah dirasakan Iran sebelumnya.

Tentu dengan adanya pandemik corona atau (Covid-19). Dan yang lebih buruk adalah sanksi Amerika Serikat yang tidak dihapuskan di tengah wabah yang membuat Iran semakin kesulitan.

Dalam video pidato jelang Nowruz yang disebarkan pada Kamis (19/3), Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengungkapkan bagaimana sulitnya Iran untuk menghadapi corona dengan belenggu sanksi AS.

"Pada saat kami, rakyat Iran, biasanya merayakan Nowruz, tahun baru yang datang bersamaan dengan musim semi, kami dihadapkan dengan banyak tantangan bersejarah," ujar Zarif.

Meski menjadi negara yang mendapat hantaman keras dari corona, namun AS tidak menghapus sanksi kepada Iran untuk mempermudah Iran mengatasi wabah.

"Iran, hari ini, adalah negara yang paling dijatuhi sanksi dalam sejarah, tidak sejalan dengan keputusan PBB, namun juga tidak bertentangan dengan mereka," kata Zarif.

"Bahkan di tengah pandemik ini, pemerintah AS dengan penuh dendam menolak untuk menghapus sanksi yang tidak kolektif dan sesuai dengan hukum, sehingga hampir mustahil bagi kami untuk bahkan membeli obat-obatan dan peralatan medis," imbuhnya.

Lebih parahnya, kata Zarif, itu dikarenakan banyak perusahaan dan negara yang tidak ingin melakukan kerja sama dengan Iran karena takut dikenakan sanksi oleh AS.

Padahal, di tengah wabah seperti saat ini, negara-negara di dunia seharusnya saling berpangku tangan untuk mengakhiri krisis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA