Angka itu tentu sebuah data yang mengerikan. Namun, Italia juga mencatat angka kesembuhan mencapai 1.045 orang.
Media setempat menuliskan kamar mayat di rumah-rumah sakit di Italia telah begitu penuh, tak bisa lagi menampung korban meninggal. Mereka juga mengabarkan bahwa sekitar 70 peti mati ditempatkan di 30 truk dan akan diangkut ke krematorium di sejumlah lokasi di Italia. Setelah mayat dikremasi, abunya akan dibawa kembali ke Bergamo.
Sebuah foto memperlihatkan lusinan kendaraan militer Italia diturunkan untuk membawa korban virus Corona di seluruh negara itu.
Dalam foto itu, truk-truk tersebut bergerak melalui kota Bergamo di wilayah Lombardy, salah satu wilayah yang paling parah terkena serangan virus COVID-19.
"Kami mempersiapkan diri secara psikologis dengan melihat gambar-gambar yang beredar tentang wabah ini di China, tetapi kami tidak terpikirkan untuk membayangkan ini terjadi di sini," ujar Direktur Medis rumah sakit Chiari di Brescia dan Lombardy, Jean Pierre Ramponi.
“Saat ini, kami di pinggiran Brescia, sangat dramatis. Kami tidak tahu ke mana harus membawa pasien. Rumah sakit telah berupaya membantu tetapi jumlah pasien yang terlalu banyak membuat mereka juga kewalahan," katanya, mengutip
Daily Star, Jumat (20/3).
Walikota Bergamo, Giorgio Gori mengatakan jumlah korban meninggal akibat virus Corona yang sebenarnya bisa lebih tinggi karena banyak orang dengan gejala COVID-19 telah meninggal sebelum dilakukan tes.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: