Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masih Longgar Batasi Penyebaran Corona, PM Inggris Dapat Ultimatum Dari Presiden Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 22 Maret 2020, 07:39 WIB
Masih Longgar Batasi Penyebaran Corona, PM Inggris Dapat Ultimatum Dari Presiden Prancis
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net
rmol news logo Semua negara ketar-ketir, khawatir dengan penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian massif.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Seperti halnya Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang mengancam akan menutup perbatasan dengan Inggris jika Perdana Menteri Boris Johnson tidak segera mengambil langkah tegas untuk mengendalikan wabah.

Demikian yang dilaporkan oleh surat kabar Prancis, Liberation, pada Jumat (20/3).

Menurut sumber dari kantor kepresidenan Prancis yang dilaporkan Liberation, Macron mengancam akan melarang masuk setiap pelancong dari Inggris jika Johnson tidak mengambil langkah baru.

"Kami harus dengan jelas mengancamnya untuk membuatnya akhirnya mengalah," demikian isi laporan tersebut seperti yang dilansir dari Reuters.

Ultimatum dari Macron tersebut mungkin tampaknya berhasil membuat Johnson tergerak.

Pada Jumat malam, Johnson pada akhirnya mulai memberlakukan pembatasan dengan perintah menutup restoran, pub, teater, bioskop, hingga pusat kebugaran guna memperlambat penyebaran virus. Cukup berbeda ketika negara-negara Eropa lainnya justru sudah melakukan lockdown.

Kendati begitu, baik kantor Macron maupun Johnson tidak memberikan komentar perihal ini.

Sebelumnya, Macron telah melakukan langkah-langkah pembatasan secara signifikan di Prancis. Macron juga mendesak Uni Eropa untuk menutup perbatasan blok tersebut pada awal pekan ini.

Meski Inggris telah meninggalkan Uni Eropa per 1 Februari, namun masih dalam wilayah blok sampai dengan akhir tahun guna masa penyesuaian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA