Terhitung pada Sabtu (21/3), ribuan tentara dikerahkan di jalan raya utama seluruh negeri untuk mengawasi pergerakan warga.
Menurut militer, siapa pun yang melanggar jam malam dapat dipenjara hingga satu tahun.
"Siapa pun yang keluar akan dikenakan hukuman," tambah Menteri Kehakiman, Bassam Talhouni seperti dimuat
Reuters.
Menurut para warga, kendaraan polisi lapis baja juga berkeliaran di jalan-jalan utama untuk menyerukan agar orang-orang tidak meninggalkan rumah. Suara sirine menjadi pertanda ketika jam malam diberlakukan.
Jalan-jalan di ibu kota Amman dan kota-kota utama sepi, dengan toko-toko tutup ketika polisi berpatroli di lingkungan dan tentara menjaga pos pemeriksaan.
Yordania juga telah menutup penyebarangan perbatasan darat dan laut dengan Suriah, Mesir, dan Israel, serta menangguhkan semua penerbangan masuk dan keluar sejak Selasa (17/3).
Pemberlakuan jam malam sendiri merupakan hasil dekrit darurat yang diumumkan oleh Raja Abdullah.
Menteri Kesehatan Saad Jaber mengatakan per Sabtu, Yordania memiliki jumlah kasus corona sebanyak 99 kasus.
"Angka ini adalah indikasi berbahaya," ujar Jaber.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: