Pria berusia 23 tahun dari Leiden itu terbukti bersalah atas penyerangan dan membuat ancaman pembunuhan pada Jumat (20/3).
Pada awalnya, pria tersebut diduga mengemudi mobil dalam keadaan mabuk karena mobilnya melewati batas aman kecepatan dan meliuk-liuk.
Setelah dihentikan oleh dua orang polisi, ia menolak untuk dites alkohol.
Alih-alih, pria tersebut justru sengaja batuk di depan kedua polisi tersebut seraya mengaku bahwa ia terinfeksi corona.
"Saya memiliki virus corona dan sekarang kalian juga memilikinya," ujar pria tersebut seperti dimuat
Russia Today.
Namun, ketika ditangkap, hasil tes menunjukkan bahwa pria tersebut negatif dari virus.
Selama hukuman, hakim menggambarkan perilaku pria itu sebagai "tercela" dan mengatakan bahwa hukuman penjara berfungsi sebagai peringatan bagi mereka yang mungkin ingin membahayakan layanan darurat negara.
Pekan lalu, pemerintah Belanda telah menutup semua sekolah dan penitipan anak. Kafe dan restoran juga ikut ditutup hingga setidaknya 6 April.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: